Kejuaraan olahraga atlet penyandang cacat di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN PARAGAMES ke 6 resmi digelar di kota Solo, Jawa Tengah.
Wakil Presiden Boediono menyalakan sirene tanda diresmikannya kejuaraan olahraga bagi atlet disability kawasan ASEAN atau ASEAN PARAGAMES ke 6 di Stadion Manahan kota Solo Jawa Tengah, Kamis malam (15/12).
Suasana acara pembukaan ASEAN PARAGAMES ke 6 di Stadion Manahan, Solo Kamis malam (15/12). Acara ini dibuka oleh Wakil Presiden Boediono.
Wakil Presiden Boediono menyalakan sirene tanda diresmikannya kejuaraan olahraga bagi atlet disability kawasan ASEAN atau ASEAN PARAGAMES ke 6 di Stadion Manahan kota Solo Jawa Tengah, Kamis malam (15/12).
Sekitar 23 ribu penonton memadati dan menyaksikan pembukaan kompetisi olahraga se-ASEAN tersebut. Wapres Boediono mengatakan ASEAN PARAGAMES memiliki posisi strategis mengangkat persaudaraan dan potensi para atlet penyandang cacat atau disability di kawasan Asia Tenggara.
“Nilai kemanusiaan yang kita rayakan adalah semangat hidup..yaitu teguhnya tekad dan semangat untuk memperoleh yang terbaik dari kehidupan..apapun hambatan yang harus dihadapi..para atlet yang mengikuti kejuaraan olahraga ini adalah orang-orang yang istimewa..orang-orang yang pantang menyerah...,” ujar Wapres Boediono.
Sementara itu, Presiden federasi olahraga penyandang cacat ASEAN atau APSF, Datok Zainal Abu Zarin mengungkapkan ASEAN PARAGAMES membuktikan kesamaan hak, kemampuan, maupun kualitas dengan warga negara lainnya di dunia.
Datok Zainal mengatakan, “Kita akan dapatkan semangat baru paralimpic di Asia..kita akan dpatkan tekad baru..karakter lomba yaitu tidak hanya sekedar olahraga, tetapi juga membawa nuansa kebudaayan beraneka ragam menjadi satu dalam kejuaraan.. .”
Kota Solo jawa tengah menjadi tuan rumah ASEAN PARAGAMES yang berlangsung hingga pekan depan. Kejuaraan internasional ini memperebutkan 420 medali emas dalam 11 cabang olahraga. Pertandingan olahraga yang digelar antara lain goal ball atau sepak bola untuk tuna netra, renang, catur, badminton, tenis kursi roda, atletik, angkat berat, panahan, bowling, voli duduk, dan tenis meja kursi roda.
Sekitar 1.500 atlet kontingen dari 11 negara yang hadir dalam kejuaraan ini antara lain Indonesia selaku tuan rumah, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Laos, Myanmar, Timor Leste, Vietnam, Filipina, Singapura, dan Kamboja.
Tanggal berita : 15 Desember 2011
Judul : Wapres Boediono Resmikan Pembukaan ASEAN PARAGAMES di Solo
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Analisa :
Disini yang membuka ASEAN PARAGAMES kenapa harus wakil presiden?kenapa tidak orang nomor 1 di negeri ini yaitu presiden. Terlihat dari sini sebuah perbedaan, saya pribadi tidak tahu presiden ada dimana ya positif thinking saja.
Di Indonesia untuk olahraga para penyandang cacat masih tabu kalau dibicarakan dikarenakan fasilitas yang kurang memadai. Di Indonesia pun fasilitas umum saja hanya beberapa, bagaimana untuk fasilitas olahraganya? berbanding terbalik dengan prestasi yang didapat. Jadi kalau boleh dibilang para penyandang cacat masih dibelakang kan.
Saran :
Berikan fasilitas kepada mereka untuk beraktifitas di kota sehingga memudahkan mereka pada saat berpergian. ASEAN PARAGAMES ini sebagai bukti bahwa para penyandang cacat pun bisa seperti orang normal.